22.50 tanggal 1 Juni, keluar kos bawa motor, dan motor saya titipkan
di penitipan motor pak Antok (Janti).
23.05 naik Mira inspiro, meluncur sampa terminal Tirtonadi, tak
banyak kejadian menarik di sampai Tirtonadi.
00.05 turun bis di keberangkatan Jatim, menuju toilet. Bus yang
terparkir di sebelah timur terminal hanya bus ekonomi dan patas ke Surabaya.
Melintas juga Mandala Bandung-Surabaya yang barang tentu langsung ngacir karena
tidak memiliki jam di terminal Solo. Duduk-duduk aja di seputaran situ
kegiatanku.
00.40 Aneka Jaya Solo-Pacitan yang akan saya naiki masuk jalur
keberangkatan. Rauman Hino AK terus digeber oleh mandor Aneka Jaya. Langsung
saya naik dan duduk di baris kedua. Bus sebelah ternyata ikut parker, yaitu
Rela trayek Solo-Purwodadi-Blora, yang berangkat dulu sekitar jam 00.50.
01.00 Bus Aneka Jaya saya naiki, berjalan pelan, tak banyak yang
menarik selama naik bus ini, saya tidur dr wonogiri sampai Batu, masuk Jatim
saya tidur lagi, dan melek di terminal bis Pacitan. Resepnya menelusuri rute
ini adalah siang hari, karena pemandangan menariki naik turun gunung, tikungan
tajam, dan tentu pemandangan pantai di Pacitan.
04.30 sampai di terminal bus Pacitan, pemandangan Handoyo entah
dari mana penumpang yg jadi rebutan minibus trayek Lorok. Penampakan Aneka Jaya
Surabaya-Pacitan menarik perhatian saya, saya lupa jam keberangkatan AJ trayek
Surabaya, kayaknya 04.20 atau 04.50, karena ada beberapa orang di dalam situ,
saya ikut aja, saya kira akan ke Surabaya, ternyata ke garasi. Karena terlanjur
jalan, saya ikut saja, mikirnya bakal ikutan balik ke terminal naik bis yang
akan ke terminal. Setelah sampai garasi, ternyata tidak semua AJ bersatu
rumahnya, AJ Surabaya ngumpul dg sesama bus setrayek, begitu pula bus yg ke
Solo. Wow, ya sudahlah kembali ke terminal jalan kaki, toh udara masih segar
dan menyehatkan, terbukti sampai terminal ga berkeringat (setelah saya telusuri
dip eta, ternyata garasi tempat saya turun tadi berjaraj 3 km ke terminal,
bayangkeee, tapi ga capek sama sekali, karena nuansa jg benar2 ngantuk).
05.50 sampai di terminal pacitan lagi setelah sejam jalan kaki dan
subuhan di pasar Pacitan. Pemandangan di terminal cukup sepi, hanya adatunggal
daya yg mandi, dan AJ yang mau ke Ponorogo dan Solo. Sampai saya menunggu PATAS
ANEKA JAYA Pacitan-Ponorogo-Madiun, ada juga Jaya yang bertrayek Pacitan-Ponorogo.
06.15 AJ Patas Pacitan-Madiun datang, bukan bus besar, medium bus
looh, dan saya langsung naik di deretan depan.
06.30 bus berangkat, pelan, menyusuri asyiknya jalan
Pacitan-Ponorogo, perlu dicoba deh :D, bahkan ada beberapa bagian yg tidak memungkinkan
2 kendaraan berpapasan, karena memang kanan jurang, kiri bukit, beberapa bagian
tebing sedang disisir untuk melebarkan jalan. Sayangnya bus ngecer penumpang,
asal penumpang bisa naik, rasa bumel deh ni bis :D. Sempat tertidur dan
terbangun di terminal Gemaharjo, AJ Surabayaan pun kalo lewat sini pasti
berhenti.
09.25 bus sampai di Dengok, desa di selatan kota Ponorogo (lama
juga yah, dulu 3 jam naik ATB Surabayaan dari Pacitan, 3 jam sudah sampai
Madiun). Dengok adalah persimpangan jalan pertemuan jalur bis Ponorogo-Pacitan
dan Trenggalek. Sudah ditunggu kondektur Jaya ternyata saya :D.
09.30 bus melaju dengan kencang, ngetem di Jetis, ngebut terus
sampai akhirnya disalip rekan sendiri, Jaya setrayek. Dan pertempuran yg
sesungguhnya terjadi, menyusuri lebih dari 20km nempel terus dengan sodara
seperusahaan, dan baru disalip setelah Jaya
yg tadinya nyalip berhenti ngetem di pasar Tugu. Bus saya pun melaju
pelan setelah nyalip, hingga terminal Trenggalek. Naik bis ini ternyata ga ada karcisnya :D
11.00 sampai di terminal Trenggalek, eh ternyata ngawe-ngawe
Harapan Jaya Scorpion King ATB. Naik saja saya, di jalan tidak ngebut, banyak
naik-turunkan penumpang.
11.40 sampai di terminal Tulungagung, yang ternyata sedang direnovasi. Saya makan siang Soto Pecok Cak Ari, depan terminal bis TA. Dan membeli minuman di indomaret deket terminal.
12.15 dapet Harjay ATB lagi ke Kertosono, karena di depannya tidak ada bus AC (terkhir ya Harjay yang tadi saya naiki dari Trenggalek, nah baru ada lagi ini). Tidak bias ngebut lantaran jalanan ramai, penumpang pun mulai berdiri. Masuk terminal Kediri, dan sampailah di Bra’an, Kertosono.
14.15 sampai Bra’an, jamak sholat, dan nunggu bis, hampir semua
bis yang lewat penuh, baik dari/ke Surabaya, Ponorogo, Jogja, Trenggalek.
14.30 dapat Jaya ATB, dan untung dapet tempat duduk, sempat tidur
dari Caruban-Madiun.
16.30 Sampai di terminal Madiun, makan Pecel 2 porsi, dan milih
bis :D.
17.00 sudah di kabin Sumber Selamat, melaju kencang ketika jalan
kosong, sempat tidur dan sedikit melek mulai terminal lama Ngawi-Gendingan-Mantingan-Sragen
alun2. Kembali tidur dari Pungkruk-Palur. Duduk pindah depan.
08.25 sampai di Kartasura, kebanjiran operan bis Semarangan
mencapai 50an orang.
10.55 sampai di Janti, ambil motor dan menuju kos.
Rincian biaya
Mira (Jogja-Solo) = 7.500
Aneka Jaya (Solo-Pacitan) = 20.000
Aneka Jaya Patas (Pacitan-Ponorogo) = 20.000
Jaya (Ponorogo-Trenggalek) = 14.000
Harapan Jaya (Trenggalek-Tulungagung) = 3.000
Harapan Jaya (Tulungagung-Kertosono) = 8.000
Jaya (Kertosono-Madiun) = 8.000
Sumber Selamat (Madiun-Jogja) = 20.000
TOTAL = 100.500
Foto-Foto Karcis
mantab bos artikelnya,,,,silahkan mampir: http://aries-djm.blogspot.com/
BalasHapus